Pembelajaran aljabar linier
A. BENTUK ALJABAR dan UNSUR-UNSURNYA
Bentuk ALJABAR adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang tidak diketahui seperti banyaknya bahan bakar minyak yang dibutuhkan sebuah bis dalam tiap minggu, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu, atau banyaknya makanan ternak yang dibutuhkan dalam 3 hari, dapat dicari dengan menggunakan aljabar.
A. UNSUR - UNSUR ALJABAR
1. Variabel,
Konstanta, dan Faktor
Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Pada
bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut variabel. Variabel adalah
lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas.
Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil
a, b, c, ..., z.
Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas disebut
konstanta. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan
dan tidak memuat variabel. Jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi a = p X q
dengan a, p, q bilangan bulat, maka p dan q disebut faktor-faktor dari a.
Pada bentuk aljabar di atas, 5x dapat diuraikan sebagai
5x = 5 X x atau 5x = 1 X 5x. Jadi, faktor-faktor dari 5x adalah 1, 5, x, dan
5x. Adapun yang dimaksud koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada
bentuk aljabar. Perhatikan koefisien masing-masing suku pada bentuk aljabar 5x
+ 3y + 8x – 6y + 9. Koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3,
pada suku 8x adalah 8, dan pada suku –6y adalah –6.
2. Suku Sejenis dan Suku Tak Sejenis
a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan
pangkat dari masing-masing variabel yang sama. Contoh: 5x dan –2x, 3a2 dan a2,
y dan 4y, ...
Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan
pangkat dari masing-masing variabel yang tidak sama. Contoh: 2x dan –3x2, –y
dan –x3, 5x dan –2y, ...
b) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan
oleh operasi jumlah atau selisih. Contoh: 3x, 2a2, –4xy, ...
c) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh
satu operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3x2 – 4x, ...
d) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh
dua operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x2 – x + 1, 3x + y – xy, ...
Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut
suku banyak.
B. OPERASI HITUNG PADA ALJABAR
1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk
Aljabar
Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan
hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan
koefisien pada suku-suku yang sejenis.
2. Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan
bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a X (b +
c) = (a X b) + (a X c) dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan,
yaitu a X (b – c) = (a X b) – (a X c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c.
Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar.
3. Perpangkatan
Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada
bilangan bulat. Operasi perpangkatan diartikan sebagai perkalian berulang
dengan bilangan yang sama. Hal ini juga berlaku pada perpangkatan bentuk
aljabar. Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku
ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola
koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku dua (a + b)n, dengan n
bilangan asli.
4. Pembagian
Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan
menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut,
kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.
5. Substitusi pada Bentuk Aljabar
Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan cara
menyubstitusikan sebarang bilangan pada variabel-variabel bentuk aljabar
tersebut.
6. Menentukan KPK dan FPB Bentuk Aljabar
Coba kalian ingat kembali cara menentukan KPK dan FPB
dari dua atau lebih bilangan bulat. Hal itu juga berlaku pada bentuk aljabar.
Untuk menentukan KPK dan FPB dari bentuk aljabar dapat dilakukan dengan
menyatakan bentuk-bentuk aljabar tersebut menjadi perkalian
faktor-faktor primanya.
Contoh soal serta pembahasannya
1 . Bentuk sederhana dari 3 - (4x - 7) = .....
A . -4x + 10
B . -4x - 10
C . -4x + 4
D . -4x - 4
Kunci : A
Penyelesaian :
3 - (4x - 7) = 3 - 4x + 7
= -4x + (3 + 7)
= -4x + 10
2 . Bentuk 15 - 8a + a² dapat difaktorkan menjadi .......
A . (-5 + a)(3 + a)
B . (5 + a)(-3 + a)
C . (a - 5)(a - 3)
D . (a + 5)(a - 3)
Kunci : C
Penyelesaian :
15 - 8a + a² = 15 - 5a - 3a + a² = (15 - 5a) - (3a - a)²
= 5(3 - a) - a(3 - a) = (3 - a)(5 - a)
= -(a - 3) . -(a - 5) = (a - 3)(a - 5)
= (a - 5)(a - 3)
0 Comments: